Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Monday 23 January 2017

Klasifikasi Efek Samping Obat Herbal Lengkap

Efek samping obat-obat herbal dapat diakibatkan oleh sebab-sebab intrinsik maupun ekstrinsik. Umur penderita, genetika, kondisi gizi, adanya penyakit yang pernah diderita dan pengobatan yang sedang dijalani dapat mempengaruhi risiko dan tingkat keparahan efek samping yang ditimbulkan, sebagaimana yang muncul pada penggunaan obat herbal dalam jumlah besar atau sangat beragam atau penggunaan dalam jangka panjang. Baca artikel sebelumnya: penilaian keamanan obat herbal
Klasifikasi efek samping terkait dengan pengobatan herbal sebagai berikut:

Efek samping herbal yang berasal dari faktor endogen - efek intrinsik

Efek yang berasal dari faktor endogen disebabkan oleh adanya potensi toksisitas pada obat herbal yang digunakan. Keracunan herbal dapat terjadi karena zat kimia yang terkandung berikut ini:

Efek Samping karena Alkaloid pirolizidin

Alkaloid ini hanya pernah dilaporkan terdapat dalam famili tumbuhan Boraginaceae, Asteraceae, Leguminosae, Apocynaceae, Ranunculaceae, dan Scrophulariaceae, dan tidak terdapat dalam semua spesies. Herbal yang mengandung alkaloid ini antara lain comfrey (Symphytum spp.), butterbur (Petasites hybridus), alkanet (Alkanna tinctoria, Boraginaceae), coltsfoot (Tussilago farfara), dan hemp agrimony (Eupatorium cannabicum, Asteraceae). Tidak semua alkaloid pirolizidin bersifat toksik, hanya yang tidak jenuh pada posisi 1,2 (misalnya senesionin).
Alkaloid-alkaloid ini merupakan toksin hati dan dapat menimbulkan penyakit veno-oklusif pada vena hati dan juga bersifat hepatokarsinogenik, dan efeknya bersifat kumulatif. Meskipun sangat toksik, senyawa tersebut secara kimia cukup labil sehingga tidak memiliki resiko serius seperti dugaan awal, setidaknya dalam obat-obat herbal yang telah mengalami proses panjang dengan menggunakan panas. 
Sebagai contoh, ketika enam sampel daun comfrey yang diperdagangkan diuji, tak satupun alkaloid ini yang terdeteksi; namun, dalam bahan tumbuhan segar, dan juga contoh akar, alkaloid tersebut terdapat dalam jumlah yang banyak. Dosis maksimum total alkaloid ini yang dianjurkan adalah kurang dari 1 µg per hari selama kurang dari enam minggu per tahun. Jika produk herbal yang mengandung alkaloid ini akan digunakan, kandungannya harus diperkirakan dan jika perlu alkaloid tersebut harus dihilangkan sebelum digunakan. Baca juga: tanaman herbal yang sering disalahgunakan

Efek samping karena Asam aristolokat

Kebanyakan spesies birthworth (Aristolochia, dikenal sebagai akar ular) mengandung senyawa asam aristolokat dan aristolaktam. Senyawa-senyawa ini dulu digunakan sebagai obat antiradang dan juga sebagai kontrasepsi di India, dan telah ditemukan sebagai salah satu bahan dalam formula pelangsing badan bersama dengan deksfenfluramin. Senyawa-senyawa ini tidak lagi digunakan dalam pengobatan herbal dan dilarang diperdagangkan di Eropa dan Amerika Serikat, tetapi mungkin terdapat dalam obat-obatan yang diimpor dari Cina, dan A. fangchi telah diketahui menggantikan Stephania tetranda. Asam aristolokat A bersifat nefrotoksik dan telah menyebabkan beberapa kematian akibat gagal ginjal. Herba yang mengandung zat-zat ini harus dihindari.

Tabel: daftar nama-nama kandungan bahan tanaman herbal yang mempunyai efek samping

Efek samping sebab Monoterpen dan fenilpropanoid

Kebanyakan monoterpen dan seskuiterpen yang ditemukan dalam minyak atsiri cukup aman, tetapi menyebabkan iritasi jika digunakan tanpa diencerkan, dan alergi pada orang-orang yang peka. Namun beberapa senyawa ini telah terbukti karsinogenik, contohnya safrol (dari kulit kayu Sassafras), dan β-asaron (dari Acorus calamus). Senyawa tersebut ternyata tidak menimbulkan masalah jika terdapat dalam jumlah yang sedikit dalam minyak lain. Metistisin, dari pala, bersifat toksik jika dosisnya besar, dan kemungkinan dimetabolisme secara in vivo menjadi bentuk metilen dioksimetamfetamin yang bersifat halusinogenik. Tujon, yang terdapat dalam wormwood (Artemisia absinthium) dan dalam liqueur absinthe, juga bersifat toksik dan halusinogenik. Baca juga: interaksi obat herbal

Efek samping oleh Lakton seskuiterpen

Senyawa ini terdapat dalam banyak tumbuhan Asteraceae, dan sering menghasilkan aktivitas biologis herba. Sebagian senyawa ini bersifat sitotoksik dan sebagian lagi sangat alergenik. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika terdapat kesalahan identifikasi pada, misalnya, mayweed (Anthemis cotula) yang salah diidentifikasi sebagai salah satu kamomil (Anthemis nobilis atau Matricaria chamaemelum). Antekotulida adalah salah satu alergen tersebut, dan terdapat dalam beberapa spesies Compositae.

Efek karena Ester diterpen

Ester-ester forbol, dafnan, dan ingenol ditemukan dalam tumbuhan Euphorbiaceae dan Thymeliaceae. Beberapa ester sangat proinflamasi dan diketahui mengaktifkan protein kinase C, dan juga memiliki aktivitas peningkatan tumor (co-carcinogenetic). Senyawa yang terpenting adalah tetradekanoil forbol asetat (dulu dikenal sebagai forbol miristat asetat), yaitu salah satu senyawa yang penting dalam pemeriksaan biokimia yang digunakan dalam penelitian farmakologis. Beberapa tumbuhan ini dulu digunakan sebagai laksatif drastik (misalnya croton oil, dari Croton tiglium, Euphorbiaceae), namun kini tidak boleh ada dalam produk herbal. baca materi terkait: perbandingan obat herbal dengan obat kimia

Efek samping dari Lektin dan aglutinin dalam tumbuhan

Biji jarak, yang digunakan untuk menghasilkan minyak jarak digunakan dalam obat-obatan dan kosmetik, mengandung lektin yang toksik, yaitu risin. Senyawa ini didenaturasi selama pembuatan minyak, tetapi minyak tersebut, dan batang tunas yang tersisa (yang digunakan sebagai pakan hewan) tidak boleh digunakan sebelum diolah dengan panas. Pokeweed (Phytolacca americana), yang terkadang digunakan sebagai herba antiradang, mengandung fitoaglutinin yang disebut mitogen pokeweed. Mitogen ini telah diketahui menyebabkan gangguan gastrointestinal jika digunakan dalam bentuk herba segar, tetapi karena labil terhadap panas, senyawa tersebut dapat terdenaturasi selama pengolahan.

Efek samping dari Furanokumarin

Beberapa furanokumarin (misalnya psoralen, xantotoksin, dan imperatorin), yang ditemukan dalam giant hogweed (Heracleum mantegazzianum) dan tumbuhan Umbeliferae lainnya, serta dalam beberapa kulit jeruk, bersifat fototoksik dan menyebabkan fotodermatitis dan ruam ketika berkontak. Senyawa ini memiliki sedikit penggunaan yang resmi pada terapi PUVA (psoralen plus radiasi UV-A) dalam pengobatan psoriasis, tetapi ini merupakan suatu terapi yang tak lazim yang hanya digunakan di klinik rumah sakit spesialis. Senyawa-senyawa ini diketahui membentuk produk adisi dengan DNA. Baca materi awal obat herbal: Tinjauan Khasiat dan keamanan obat herbal

Efek samping sebab Turunan urusiol

Senyawa urusiol, asam anakardat, dan asam ginkgolat merupakan senyawa fenolat dengan rantai samping yang panjang. Senyawa urusiol ditemukan dalam poison ivy (Toxicodendron radicans) dan pohon ek beracun (T. quercifolium) dan dapat menyebabkan eksim yang parah. Hal ini adalah masalah yang banyak terjadi di Amerika Serikat, namun lebih sedikit terjadi di Eropa. Asam anakardat kurang toksik; ditemukan dalam cairan yang melapisi kacang mede (Anacardium occidentale). Asam ginkgolat terkadang diduga menyebabkan reaksi alergi; namun senyawa ini lebih banyak terdapat dalam buah Ginkgo biloba daripada di dalam daunnya, yang merupakan bagian yang bermanfaat sebagai obat. Ginkgo jarang menyebabkan jenis reaksi ini sehingga dalam praktiknya dianggap tidak membahayakan kesehatan.
Buka Materi Selanjutnya: Efek samping obat herbal akibat faktor luar

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya