Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Monday 11 September 2017

Farmakope Agar: Uraian Bahan Tambahan Eksipien Obat

Farmakope Agar: Uraian Bahan Tambahan Eksipien Obat. Agar terdiri dari polisakarida yang diperoleh dengan ekstraksi berbagai spesies Rhodophyceae, terutama yang termasuk genus Gelidium, dengan air mendidih, disaring selagi panas dan diuapkan sampai kering.
source: apotekeranda.com
Pemerian: Tidak berbau, atau bau lemah; berasa musilago pada lidah.
Kelarutan: Tidak larut dalam air dingin; larut dalam air mendidih.
Mikroskopik: Gumpalan potongan memanjang dengan lebar 2 - 5 mm, kadang-kadang dalam bentuk kepingan, tidak berwarna sampai kuning pucat, bening, agak liat dan sukar dipatahkan, menjadi lebih rapuh pada pengeringan.
Mikroskopik: Dalam iodum 0,005 M, sebagian berwarna ungu kecokelatan. Menunjukkan banyak butiran kecil tidak berwarna, bulat telur atau bulat dengan latar belakang amorf; kadang-kadang ada yang berbentuk spora bulat atau bulat telur berwarna cokelat dengan ukuran sampai 60 µm dengan permukaaan seperti jala.
Identifikasi
A. Larutkan 100 mg zat dalam 50 ml air dengan pemanasan dan biarkan dingin. Pada 1 ml larutan ini
tambahkan 3 ml air kemudian 0,1 ml iodum 0,05 M melalui dinding tabung:terjadi warna ungu kecokelatan diantara dua lapisan cairan. Jika dicampur, cairan menjadi kuning pucat.
B. Larutkan 100 mg zat dalam 50 ml air dengan pemanasan, biarkan dingin. Panaskan 5 ml larutan ini dengan 0,5 ml asam klorida P selama 30 menit di dalam tangas air, kemudian tambahkan 1 ml larutan barium klorida P 6,1%: terjadi kekeruhan berwarna putih dalam waktu 30 menit.
C. Masukkan 500 mg zat ke dalam tabung reaksi, tambahkan air, panaskan di dalam tangas air: hanya
beberapa bagian tetap tidak larut dan pada pendinginan antara 35º dan 30º membentuk gel. Bila dipanaskan di dalam tangas air, gel tidak mencair pada suhu dibawah 80º.
Gelatin: Panaskan 1,0g zat dalam 100 ml air sampai larut dan biarkan dingin hingga suhu 50º. Pada 5 ml tambahkan 5 ml larutan 2,4,6-trinitrofenol P 1%: tidak terjadi kekeruhan dalam waktu 10 menit
Zat tidak larut: Tidak lebih dari 0,5%; lakukan penetapan dengan cara sebagai berikut: Pada 5 g zat yang telah diserbuk dan diayak dengan pengayak nomor 270, tambahkan 100 ml air dan 14 ml asam klorida 2 M, didihkan perlahan-lahan selama 15 menit, sambil sering diaduk. Saring selagi panas melalui penyaring kaca masir, cuci sisa dengan air panas dan keringkan pada suhu 100º - 105º.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 20,0%; lakukan pengeringan pada suhu 100º - 105º,
menggunakan 1 g zat dalam bentuk serbuk yang lewat pengayak nomor 270. 
Sisa pemijaran: <301>Metode II Tidak lebih dari 4,5%; lakukan penetapan menggunakan 1 g serbuk yang lewat pengayak nomor 270. 
Indeks pengembangan: <851> Tidak kurang dari 15; lakukan penetapan menggunakan zat dalam bentuk serbuk yang lewat pengayak nomor 270.
Batas mikroba: <51> Tidak boleh mengandung Escherichia coli; lakukan penetapan menggunakan 1,0 g.
Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.

SERBUK AGAR/Pulvis Agar
Serbuk Agar adalah agar dalam bentuk serbuk.
Pemerian: Serbuk putih kekuningan; pada pengamatan di bawah mikroskop terlihat fragmen bersudut dengan ciri-ciri yang sama seperti pada Agar bentuk potongan atau kepingan; beberapa fragmen berwarna ungu kecokelatan pada penambahan iodum 0,005 M.
Identifikasi Gelatin: Zat tidak larut, Susut pengeringan, Sisa pemijaran, Indeks pengembangan Memenuhi syarat seperti tertera pada Agar.
Batas mikroba: <51> Tidak boleh mengandung Escherichia coli; lakukan penetapan menggunakan 1,0 g.
Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya