Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Sunday 31 March 2013

Pemeriksaan Tablet Hisap dan Masalah Pembuatannya

Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Hisap
a.       Keseragaman bobot
Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadap bobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia edisi IV (Anonim, 1995).
b.      Kekerasan
Kekerasan merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet melawan tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadinya keretakan tablet selama pembungkusan, pengangkutan, dan pemakaian. Kekerasan dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan. Penambahan kekerasan akan menghasilkan tablet yang kurang rapuh, sehingga bila terlalu keras akan mengakibatkan sukar hancur. Menurut Banker and Anderson (1994) kekerasan tablet hisap yang baik adalah 7-14 kg.

c.       Kerapuhan
Kerapuhan (friabilitas) dinyatakan sebagai massa partikel yang dilepaskan dari tablet akibat beban penguji mekanis. Kerapuhan dinyatakan dalam persen, yang mengacu pada massa tablet sebelum dan sesudah pengujian. Kerapuhan tablet yang baik adalah kurang dari 1% (Parrott, 1971).
d.      Waktu larut
Waktu larut tablet adalah waktu yang dibutuhkan tablet hisap untuk melarut atau terkikis secara perlahan di dalam rongga mulut, karena sediaan tablet hisap ini diharapkan mampu memberikan efek lokal pada mulut dan kerongkongan dapat juga dimaksudkan untuk diabsorpsi secara sistemik setelah ditelan. Waktu melarut yang ideal bagi tablet hisap adalah sekitar 5-10 menit atau kurang (Banker and Anderson, 1994).
e.       Uji tanggapan rasa
Uji tanggapan rasa dilakukan untuk mengetahui respon rasa, efek melegakan tenggorokan, kelayakan untuk dipasarkan, formula yang lebih disukai serta saran dari responden mengenai tablet hisap jahe merah yang dihasilkan. Uji ini dilakukan dengan teknik sampling acak (random sampling) dengan populasi heterogen sejumlah 20 responden. Apabila tanggapan rasa mempunyai nilai yang tinggi berarti tablet hisap tersebut dapat diterima oleh konsumen.

G.  Masalah dalam pembuatan tablet
Sejumlah permasalahan teknis dapat muncul selama proses pembuatan tablet, diantaranya adalah :
a.       Capping dan laminating
Capping adalah keadaan dimana bagian atas atau bawah tablet terpisah sebagian atau seluruhnya dari tablet. Laminating adalah pemisahan tablet menjadi dua atau lebih lapisan-lapisan yang berbeda. Capping dan laminating segera terlihat setelah pencetakan, tetapi dapat juga terjadi setelah satu jam atau satu hari. Capping dan laminating terjadi karena karena granul terlalu kering, tekanan yang tinggi, granul terlalu besar, kecepatan mesin yang terlalu tinggi (Lachman dkk, 1994).
b.      Pengelupasan dan penempelan
Pengelupasan adalah istilah untuk menerangkan permukaan bahan dari suatu tablet yang menempel dan dipisahkan dari permukaan tablet oleh punch. Penempelan adalah saat pengeluaran tablet dari punch menghasilkan sisi yang kasar. Keadaan ini disebabkan oleh granul terlalu basah, jumlah bahan pelican yang kurang, punch yang sudah rusak, kelembaban yang tinggi (Lachman dkk,1994).
c.       Mottling
Mottling adalah keadaan dimana distribusi warna tablet tidak merata, dengan terdapatnya bagian-bagian terang dan gelap pada permukaan yang seragam. Penyebab mottling adalah berbedanya warna obat dengan bahan tambahan atau bila hasil urai obatnya berwarna (Lachman dkk, 1994).

H.  Monografi Bahan
a.      Ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Roxb)
Ekstrak jahe merah diperoleh dengan menyari serbuk jahe dengan menggunakan metode perkolasi dan ekstrak cair yang didapat diuapkan sampai menjadi ekstrak kental.
b.      Avicel pH 102
Avicel pH 102 merupakan produk aglomerasi dengan distribusi ukuran partikel yang besar dan menunjukkan sifat alir serta kompresibilitas yang baik (Banker and Anderson, 1989). Avicel pH 102 merupakan selulosa yang terdepolimerasi parsial berwarna putih, tidak berasa, tidak berbau, serbuk kristal yang terdiri dari partikel porous, tidak larut dalam asam encer dansebagian pelarut organik (Rowe dkk, 2006).

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya