Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Wednesday, 25 January 2017

Jurnal farmasi: Melihat efek toksik dan kandungan kimia pada rumput laut

Padina australis merupakan rumput laut yang berasal dari kelas Phaeophyceae (rumput laut coklat). Padina australis banyak hidup di pantai berkarang dan berombak besar. Rumput laut ini mengandung pigmen fukosantin (coklat), violasantin, klorofil a, klorofil c, β-karoten dan xantofil. Sedangkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari Padinaaustralis digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dan krim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan fosfornya rendah. Fukosantin adalah bagian dari karotenoid yang memiliki rumus C42H58O6. Fukosantin berwarna oranye, termasuk kelompok xantofil dari karotenoid. Pigmen ini banyak ditemukan pada beberapa spesies alga coklat termasuk Padina australis.
Menurut penelitian (Kim et al., 1998), anti peradangan senyawa fukosantin memiliki kemampuan sebagai anti karsinogenik, antibakteri, anti peradangan (Kim et al., 2010), melindungi sel terhadap bahan-bahan berbahaya (misalnya H2O2) dan penangkal radikal bebas atau sebagai antioksidan, Sebagai suplemen makanan kesehatan, fukosantin telah terbukti tidak memiliki sifat toksik (Limantara dan Heriyanto, 2010). Fukosantin berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker pada hati, payudara, usus besar, prostat,  paru-paru, kelenjar getah bening,lambung dan sel darah putih  atau  leukemia melalui pengaruh mekanisme kematian sel terprogram (apoptosis). Fukosantin menarik untuk diteliti karena bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Penelitian yang dilakukan oleh Lohitasari dkk, dalam jurnal berjudul toksisitas dan identifikasi senyawa ekstrak rumput laut N-Heksan, etil asetat dan etanol, menggunakan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rumput laut Padina australis yang berasal dari Perairan Pantai Bayah Banten, aquadest, n-heksan, etil asetat , etanol 96%, bahan-bahan untuk pengujian fitokimia, bahan-bahan untuk pengujian GC-MS dan BSLT.

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil antara lain:

Hasil Uji Fitokimia

Hasil pengujian fitokimia ekstrak kering rumput laut Padina australis n-heksan, etil asetat, etanol 96% menunjukkan hasil yang positif pada golongan triterpen, alkaloid, tannin, fenol, kuinon dan saponin dengan hasil yang baik secara kualitatif. Namun hasil positif kuat pada ekstrak etil asetat dan etanol Padina australis.

Hasil Analisis Toksisitas dengan BSLT

Hasil uji toksisitas terhadap larva udang dapat diketahui dengan menghitung jumlah larva udang yang mati. Dari hasil larva udang yang mati dapat dihitung nilai LC50 menggunakan analisis probit. LC50 merupakan konsentrasi zat yang dapat meyebabkan kematian 50% dari populasi hewan uji. Dari percobaan ini nilai LC50 sampel ekstrak Padina australis n-heksan, etil asetat, etanol 96% dari masing-masing berturut-turut adalah 12688,20 μg/ml, 269,15 μg/ml, dan 177,83 μg/ml. Meyer juga memaparkan senyawa kimia yang berpotensi bioaktif jika memiliki nilai  LC50 yang kurang dari 1000 µg/ml. Oleh karena itu ekstrak Padina australis etil asetat dan etanol dapat dikatakan mempunyai potensi aktivitas sitotoksik. Sedangkan ekstrak Padina australis n-heksan menunjukkan hasil sebagai golongan tidak toksik maka kemungkinan tidak memiliki aktivitas sitotoksik.
Selain menentukan nilai LC50 dengan metode SPSS, sebagai pembanding hasil perhitungan maka LC50 juga ditentukan dengan metode hitung manual. Hasil dari analisis probit dengan menggunakan program probit spss dan manual dapat disimpulkan bahwa populasi dari data nilai LC50  terdistribusi normal. Antara dua kelompok data yang tidak berhubungan menunjukkan nilai LC50 tidak berbeda signifikan, yakni pada hitung n-heksan dengan manual maupun spss nilai LC50  melebihi 1000 ppm yang berarti sampel tidak toksik dan kurang berkhasiat sebagai obat sedangkan etil asetat dan etanol memiliki nilai LC50 dibawah 1000 ppm. Sehingga dapat disimpulkan nilai LC50  yang diperoleh benar setelah dihitung dengan 2 metode penghitungan.

Hasil Uji GC-MS

Analisis GC-MS Agilent 5975C merupakan tahap lanjutan untuk mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam sampel. Hasil uji aktivitas positif terhadap ekstrak kering rumput laut adalah aktivitasnya sebagai antibakteri yaitu golongan terpenoid, alkaloid, antineoplasticibiotik yaitu golongan steroid, antitumor, serta antioksidan yaitu golongan fenolik.
Menurut Senyawa fenolik atau polifenolik yang terkandung dalam alga coklat berupa golongan alkaloid, turunan asam sianat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam fungsional dapat berfungsi sebagai senyawa antioksidan (Pratt dan Hudson, 1990). Senyawa-senyawa terpenoid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri yaitu monoterpenoid, linalool, diterpenoid, phytol, triterpenoid, saponin (Grayson, 2000; Bigham et al., 2003; lim et al 2006). Berdasarkan hasil uji fitokimia sebelumnya kemungkinan senyawa yang terdapat dalam sampel adalah senyawa golongan terpenoid, fenolik, saponin, alkaloid, dan tannin. Demikian dari semua golongan senyawa yang diduga keberadaannya dalam sampel, pada uji GC-MS menunjukkan adanya golongan terpenoid, saponin, alkaloid, fenolik, steroid dan asam lemak pada pelarut etil asetat dan etanol 96% mengandung keberadaan senyawa dalam sampel dalam konsentrasi yang baik. Namun pada sampel dengan pelarut n-heksan keberadaan senyawa dalam sampel dalam konsentrasi kecil sehingga perlu dilakukan pemurnian senyawa (isolasi) lanjutan

Dari penelitian tersebut ditarik sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa:

Ekstrak rumput laut Padina australis n-heksan etil asetat, dan etanol 96%  dari Perairan Bayah, Banten mempunyai potensi senyawa yang mengandung golongan terpenoid, steroid, alkaloid, tannin, fenol, kuinon dan  saponin. Nilai LC50 pada ekstrak Padina australis n-heksan etil asetat, dan etanol 96%  berturut-turut yaitu 12688,20 μg/ml, 269,15 μg/ml, dan 177,83 μg/ml. Sampel dengan pelarut etil asetat dan etanol 96% menunjukkan potensi aktivitas sitotoksik sedangkan ekstrak n-heksan  Padina australis yang tidak memiliki efek aktivitas sitotoksik .
Hasil analisis GC-MS didapatkan kelimpahan senyawa terpenoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Golongan terpenoid yaitu monoterpenoid, linalool, diterpenoid, phytol, triterpenoid, saponin. Selain senyawa-senyawa tersebut terdapat juga kelimpahan senyawa steroid, alkaloid, dan asam lemak. Senyawa-senyawa ini yang memiliki persen kemiripan berkisar 90-99%. Adapun senyawa yang dihasilkan berkhasiat sebagai antibakteri yaitu tropilidene, Eicosane, loliolid, phytol, fenol, neophytadiene, octadecenoic acid, hexadecanoic acid, Stigmasta-5,24(28)-dien-3-ol, heptadecanoic acid, tetradecanoic acid, heptadecane, pentadecane,  asam butanoat, asam stearat.

Sumber penelitian: Lohitasari, B,dkk. 2014. Toksisitas Dan Identifikasi Senyawa Ekstrak Rumput Laut     Padina Australis N-Heksan, Etil Asetat, Dan Etanol. FMIPA. Universitas Pakuan

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya