Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Saturday 4 February 2017

Cara Memberantas Penularan Nyamuk Demam Berdarah DBD

Cara Memberantas Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue
Hingga saat ini pemberantasan nyamuk Aedes aegypti merupakan cara utama yang dilakukan untuk memberantas DBD, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia. Cara pemberantsan yang dilakukan adalah terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya.


Mengetahui cara memberantas demam berdarah dapat membebaskan kita dari infeksi demam berdarah
Pemberantasan Nyamuk Dewasa
Pemberantsan terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara penyemprotan (pengasapan/pengabutan = pogging) dengan insektisida. Mengingat kebiasaan nyamuk senang hinggap pada benda-benda bergantungan, maka penyemprotan tidak dilakukan di dinding rumah seperti pada pemberantasan nyamuk penular malaria. Insektisida yang dapat digunakan antara lain inteksida golongan : organophospate (misalnya malathion), pyretroid sintetic (lamda, carbamat), alat yang digunakan untuk menyeprot adalah mesin Fog atau mesin ULV dan peyemprotan dengan cara pengasapan tidak mempunyai efek residu.

Proses membatasi penularan virus dengue penyemprotan dilakukan dua siklus dengan interval 1 minggu. Pada penyemprotan siklius pertama, semua nyamuk yang mengandung virus dengue (nyamuk infektif) dan nyamuk-nyamuk lainnya akan mati. Tetapi akan segera muncul nyamuk-nyamuk baru yang diantaranya akan mengisap darah penderita viremia yang masih ada yang dapat menimbulkan terjadinya penularan kembali. Oleh karena itu perlu dilakukan penyemprotan siklus kedua. Penyemprotan kedua di lakukan 1 minggu sesudah penyemprotan yang pertama agar nyamuk baru yang infektif tersebut akan terbasmi sebelum sempat menularkan pada orang lain.
Pemberantasan Jentik
Pemberantasan terhadap jentik Aedes aegypti yang dikenal dengan istilah pemberantasan sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dilakukan dengan cara :
Fisik
Cara ini dikenal dengan kegiatan ‘3M’ yaitu : menguras (dan menyikat) bak mandi, WC, dan lain-lain, menutup tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum, dan lain-lain) serta mengubur, menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang bekas (seperti kaleng, ban dan lain-lain) pengurasan tempat-tempat penampungan air (TPA) perlu dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat berkembang biak di tempat itu.
Kimia
Cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida pembasmi jentik (larvasida) ini antara lain dikenal dengan istilah larvasidasi yang biasa digunakan antara lain adalah temephos. Formulasi temephos yang digunakan adalah granules (sand granules). Dosis yang digunakan 1 ppm atau 10 gram (±1 sendok makan rata) untuk tiap 100 liter air. Larvasida dengan temephos ini mempunyai efek residu 3 bulan. Selain itu dapat pala digunakan golongan insect growth regulator.
Baca Juga: Gejala Klinis Penyakit Demam Berdarah
Biologi
Misalnya memilahara ikan pemakan jentik ( ikan kepala timah, ikan gupi, ikan cupang /tampalo dan lain-lain).

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya