Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Thursday, 26 January 2017

Penerapan PWDT pada contoh kasus gagal ginjal

Ilustrasi kasus penyakit gagal ginjal yang telah sebutkan, sehingga perlu diterapkan Langkah-Langkah Dalam PWDT (Pharmacist’s Workup Of Drug Therapy) melalui pendekatan sistematik dalam meyalani pasien. jika belum membuka ilustrasi kasus dari materi ini, silahkan lihat: contoh kasus gagal ginjal
ilustrasi: kerjasama apoteker dalam memecahkan suatu masalah penyakit

Langkah-langkah PWDT

STEP 1
Membuat Daftar Database Pasien
a.       Membangun hubungan dengan Pasien
Ny. R adalah seorang pekerja berat, bekerja terlalu lama sehingga jarang meminum air putih dan lebih sering mengkonsumsi minuman suplemen. Juga jarang berolahraga. Pasien juga memiliki kebiasaan memakan jeroan dan merokok.
b.      Keluhan Pasien
1.      sakit saat buang air kecil dan sering merasakan anyang anyangan
2.      air seni pasien sering terdapat bentuk serpihan pasir dan sedikit darah
3.      Pasien suka merasakan nyeri pinggang dibagian kanan.
4.      Pasien sering merasakan kesemutan, nyeri dan lemas ditubuhnya.
c.       Faktor obat
1.      Resep yang diberikan terdiri dari Nephrolit 1 hari 3 kapsul, Captopril 12,5 mg 2 kali sehari 1 tablet sebelum makan dan Simvastatin 10 mg 1 kali sehari 1 tablet pada malam hari.
2.      Penggunaan Nephrolit dapat mempengaruhi fungsi ginjal
d.      Faktor penyakit
1.      Pasien pernah didiagnosa batu ginjal 6 bulan yang lalu namun ukurannya kecil dan hanya diberikan obat (tidak operasi).
2.      Pasien mempunyai riwayat darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu, tetapi tidak kontrol rutin.
3.      Nilai klirens kreatinin
Diketahui:
Umur 50 tahun, Berat Badan 68 kg, jenis kelamin wanita.

jadi nilai CrCl adalah = 30,1 ml/menit (gangguan fungsi ginjal kategori Sedang)
e.       Faktor gaya hidup
1.     jarang berolahraga.
2.     Pasien juga memiliki kebiasaan memakan jeroan
3.     merokok. 
Step 2
Membuat daftar, mengurutkan, memprioritaskan dan mendefinisikan DRP dari pasien baik masalah yang nyata (aktual), atau yang akan terjadi (potensial).
NO
Drug Related Problem (DRP)
Keterangan
1.
Indikasi tidak ditangani
Pasien merasakan nyeri pinggang dibagian kanan
Aktual
2.
Reaksi Obat yang Merugikan
-       Nefrolit mempengaruhi fungsi ginjal
Aktual
3.
Kesalahan Penggunaan Obat
-       Simvastatin kurang tepat untuk kadar kolesterol total yang rendah dan trigliserida yang tinggi.
Potensial

Step 3
Menetapkan hasil (outcome) untuk masing-masing DRP
1.       Penggunaan nephrolit yang dapat mengganggu fungsi ginjal.
2.   Penggunaan Simvastatin tidak efektif pada kondisi kadar kolesterol total yang lebih rendah dibandingkan trigliserida
Step 4
Menetapkan pengobatan alternatif untuk masing-masing DRP
1.      Penambahan obat Fenazopiridin (Pyridium) 2 x 1 selama 10 hari untuk mengobati nyeri.
2.      Mengganti obat simvastatin dengan obat golongan fibrat yaitu gemfibrozil
Step 5
Memilih solusi terapi yang terbaik dari terapi yang telah dipilih bersama pasien dan memutuskan regimen pengobatan terbaik dan  menerapkannya. Selanjutnya diamati apakah terdapat efek samping atau tidak.'

  1. Kondisi nyeri yang dirasakan pasien di saluran kemih dan pinggang disarankan menggunakan obat analgesic saluran kemih untuk meminimal keluhan nyeri.
  2. Kadar trigliserida yang tinggi disarankan menggunakan gemfibrozil untuk menurunkan kadar trigliserida.
Step 6
Membuat rencana terapi obat
1.      Melakukan kontrol tekanan darah kadar kolesterol total dan keadaan nyeri setelah pemberian obat
2.      Menjaga pola makan dengan diet rendah garam, menghentikan penggunaan multivitamin, mengurangi beban kerja, dan peningkatan jumlah asupan air putih dan sayur.
Step 7
Melaksanakan/mengimplementasikan tindakan terapi dan rencana terapi yang telah dibuat.
1.      Tekanan darah pasien diukur secara berkala
2.      Penurunan kadar kolesterol total
3.      Dengan pola makanan yang sehat diharapkan tekanan darah pasien terkontrol
4.      Penurunan beban kerja
Step 8
Menindaklanjuti (follow up) terapi yang diberikan
1.   Jika outcome dari terapi yang diberikan memberikan hasil yang baik maka rencana terapi yang dibuat dikatakan berhasil dan dapat dilakukan pengawasan secara berkelanjutan.
2. Namun bila kondisi pasien tidak memberikan respon yang positif, maka dilakukan adalah identifikasi kembali dari tahap awal terapi atau mengkonsultasikan kembali ke dokter.
Step 9
Membuat Kesimpulan dan Mengkomunikasikannya dengan Pasien
1.      Pasien menderita gagal ginjal, batu ginjal dan tekanan darah tinggi serta kolesterol
2.      Pasien harus menghindari makanan yang berlemak dan penurunan beban kerja
3.      Menghentikan merokok untuk menghindari komplikasi berlanjut
4.      Disarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi
Lihat juga materi penting lainnya: materi interaksi obat lengkap
Lampiran
Data Preformulasi Kasus
Captopril
(OOP Ed VI hal: 560)
Komposisi                   
Kaptopril
Indikasi                   
Hipertensi ringan sampai berat dan pada dekompensasi jantung
Dosis
1 – 2 dd 25 mg, bila perlu setelah 2 – 3 minggu 1 – 2 dd 50 mg, dekompensasi 3 dd 6,25 – 12,5 mg, berangsur dinaikkan sampai 3 dd 25 – 50 mg, setelah infark jantung semula 6,25 mg berangsur dinaikkan sampai 2-3 dd 50 mg.
Efek Samping
sering terjadi adalah hilangnya rasa (kadang-kadang juga pencium), batuk kering dan exanthema. Efeknya dapat ditiadakan oleh indometasin dan NSAID lainnya.













Simvastatin
(IONI 2008, hal: 170)
Komposisi                   
Simvastatin
Indikasi                   
hiperkolesterolemia primer (hiperlipidemia tipe IIa) pada pasien yang tidak cukup memberikan respon terhadap diet dan tidakan lain yang sesuai.
Dosis
hiperkolesterolemia 10 mg sehari malam hari, disesuaikan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Kisaran lazim 10 – 40 mg sekali sehari malam hari. Penyakit jantung koroner awalnya 20 mg sekali sehari malam hari
Perhatian
hati-hati pada pasien riwayat penyakit hati atau peminum alcohol, hipotiroidisme harus diatasi secara memadai sebelum memulai pengobatan dengan statin, penderita gagal ginjal
Efek Samping
ruam kulit, alopesia, anemia, pusing, depresi, parestesia, neorupatik perifer, hepatitis, sakit kuning, pancreatitis, sindrom hipersensitifitas (termasuk angioedema.











Nephrolit
(IONI 2008, hal: 583)
Komposisi                   
Metenamin Hipurat (Heksamin)
Indikasi                   
Pencegahan dan pengobatan infeksi kronis saluran kemih. Zat ini bersifat antiseptic akibat aktifitas formaldehidnya
Dosis
1 g tiap 12 jam, anak 6 – 12 tahun : 500 mg tiap 12 jam
Peringatan
pemberian bersama sulfonamide atau zat pembasa urin membentuk Kristaluria.
Efek Samping
gejala saluran cerna, iritasi kandungan kemih, ruam kulit.

























No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya