Cara
Memberantas Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue
Hingga saat ini pemberantasan
nyamuk Aedes aegypti merupakan cara
utama yang dilakukan untuk memberantas DBD, karena vaksin untuk mencegah dan
obat untuk membasmi virusnya belum tersedia. Cara pemberantsan yang dilakukan
adalah terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya.
Mengetahui cara memberantas demam berdarah dapat membebaskan kita dari infeksi demam berdarah
|
Pemberantasan
Nyamuk Dewasa
Pemberantsan terhadap nyamuk dewasa
dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara penyemprotan (pengasapan/pengabutan
= pogging) dengan insektisida. Mengingat kebiasaan nyamuk senang hinggap pada
benda-benda bergantungan, maka penyemprotan tidak dilakukan di dinding rumah
seperti pada pemberantasan nyamuk penular malaria. Insektisida yang dapat
digunakan antara lain inteksida golongan : organophospate (misalnya malathion),
pyretroid sintetic (lamda, carbamat), alat yang digunakan untuk menyeprot
adalah mesin Fog atau mesin ULV dan peyemprotan dengan cara pengasapan tidak
mempunyai efek residu.
Artikel terkait: Etiologi Patofisiologi Penyakit Demam Berdarah
Proses membatasi penularan virus
dengue penyemprotan dilakukan dua siklus dengan interval 1 minggu. Pada
penyemprotan siklius pertama, semua nyamuk yang mengandung virus dengue (nyamuk
infektif) dan nyamuk-nyamuk lainnya akan mati. Tetapi akan segera muncul
nyamuk-nyamuk baru yang diantaranya akan mengisap darah penderita viremia yang
masih ada yang dapat menimbulkan terjadinya penularan kembali. Oleh karena itu
perlu dilakukan penyemprotan siklus kedua. Penyemprotan kedua di lakukan 1 minggu
sesudah penyemprotan yang pertama agar nyamuk baru yang infektif tersebut akan
terbasmi sebelum sempat menularkan pada orang lain.
Pemberantasan
Jentik
Pemberantasan terhadap jentik Aedes
aegypti yang dikenal dengan istilah pemberantasan sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dilakukan dengan cara :
Fisik
Cara ini dikenal dengan kegiatan
‘3M’ yaitu : menguras (dan menyikat) bak mandi, WC, dan lain-lain, menutup
tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum, dan lain-lain) serta
mengubur, menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang bekas (seperti kaleng,
ban dan lain-lain) pengurasan tempat-tempat penampungan air (TPA) perlu
dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak
dapat berkembang biak di tempat itu.
Kimia
Cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida pembasmi
jentik (larvasida) ini antara lain dikenal dengan istilah larvasidasi yang biasa
digunakan antara lain adalah temephos. Formulasi temephos yang digunakan adalah
granules (sand granules). Dosis yang
digunakan 1 ppm atau 10 gram (±1 sendok makan rata) untuk tiap 100 liter air.
Larvasida dengan temephos ini mempunyai efek residu 3 bulan. Selain itu dapat
pala digunakan golongan insect growth
regulator.
Baca Juga: Gejala Klinis Penyakit Demam Berdarah
Baca Juga: Gejala Klinis Penyakit Demam Berdarah
Biologi
Misalnya memilahara ikan pemakan
jentik ( ikan kepala timah, ikan gupi, ikan cupang /tampalo dan lain-lain).
No comments:
Post a Comment
Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya