Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Monday 22 April 2013

Kesalahan yang tersering saat mengobati penyakit Diabetes


penjelasan dibawah ini bukan hanya pada penyakit diabetes tetapi berlaku sebagai kesalahan umum mengobati penyakit. pengobatan Diabetes melitus menggunakan obat dapat menimbulkan masalah-masalah terkait obat (drug related problems) yang dialami oleh penderita. Masalah terkait obat merupakan keadaan ketidaksesuaian dalam pencapaian tujuan pengobatan diabetes sebagai akibat pemberian obat. Aktivitas untuk meminimalkannya merupakan bagian dari proses pelayanan kefarmasian (Hepler, 2003). . Masalah terkait obat tersebut secara lebih rinci menurut Cipolle, Strand dan Morley (1998) sebagai kesalahan tersering saat mengobati penyakit diabetes adalah sebagai berikut.


Adanya indikasi penyakit yang tidak tertangani


Penderita DM bisa mengalami komplikasi yang tidak diharapkan, oleh karena itu perlu mencermati apakah ada indikasi penyakit yang tidak diobati. Adanya indikasi penyakit yang tidak tertangani ini dapat disebabkan oleh:

a. Penderita mengalami gangguan medis baru yang memerlukan terapi obat

b. Penderita memiliki penyakit kronis lain yang memerlukan keberlanjutan terapi obat
c. Penderita mengalami gangguan medis yang memerlukan kombinasi farmakoterapi untuk menjaga efek sinergi/potensiasi obat

d. Penderita berpotensi untuk mengalami risiko gangguan penyakit baru yang dapat dicegah dengan penggunaan terapi obat profilaktik atau premedikasi. Lihat disini: cara benar mengobati diabetes


Pemberian obat tanpa indikasi

lihat artikel berikut ini: cara benar memilih obat diabetes

Pemberian obat tanpa indikasi disamping merugikan penderita secara finansial juga dapat merugikan penderita dengan kemungkinan munculnya efek yang tidak dikehendaki. Pemberian obat tanpa indikasi ini dapat disebabkan oleh:

a. Penderita menggunakan obat yang tidak sesuai dengan indikasi penyakit pada saat ini

b. penyakit penderita terkait dengan penyalahgunaan obat, alkohol atau merokok

c. kondisi medis penderita lebih baik ditangani dengan terapi non obat

d. penderita memperoleh polifarmasi untuk kondisi yang indikasinya cukup mendapat terapi obat tunggal

e. penderita memperoleh terapi obat untuk mengatasi efek obat yang tidak dikehendaki yang disebabkan oleh obat lain yang seharusnya dapat diganti dengan obat yang lebih sedikit efek sampingnya

Pemilihan obat tidak tepat/salah obat


Pemilihan obat yang tidak tepat dapat mengakibatkan tujuan terapi tidak tercapai sehingga penderita dirugikan. Pemilihan obat yang tidak tepat dapat disebabkan oleh:

a. Penderita memiliki masalah kesehatan, tetapi obat yang digunakan tidak efektif

b. Penderita alergi dengan obat yang diberikan

c. Penderita menerima obat tetapi bukan yang paling efektif untuk indikasi yang diobati

d. Obat yang digunakan berkontraindikasi, misalnya penggunaan obat obat hipoglikemik oral golongan sulfonylurea harus hati-hati atau dihindari pada penderita lanjut usia, wanita hamil, penderita dengan gangguan fungsi hati, atau gangguan fungsi ginjal yang parah.

e. Obat yang digunakan efektif tetapi bukan yang paling murah

f. Obat yang digunakan efektif tetapi bukan yang paling aman

g. Penderita resisten dengan obat yang digunakan

h. Penderita menolak terapi obat yang diberikan, misalnya pemilihan bentuk sediaan yang kurang tepat

i. Penderita menerima kombinasi produk obat yang tidak perlu, misalnya polifarmasi sesama obat hipoglikemik oral yang bekerja pada titik tangkap kerja yang sama dan diberikan pada saat yang bersamaan.


Dosis obat sub terapeutik


Pemberian obat dengan dosis sub terapeutik mengakibatkan ketidakefektifan terapi obat. Hal ini dapat disebabkan oleh:

a. Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk menghasilkan respon yang dikehendaki

b. Konsentrasi obat dalam plasma penderita berada di bawah rentang terapi yang dikehendaki

c. Saat profilaksis tidak tepat bagi penderita

d. Obat, dosis, rute, formulasi tidak sesuai

e. Fleksibilitas dosis dan interval tidak sesuai

f. Terapi obat dialihkan terutama untuk uji klinis

Dosis obat berlebih (over dosis)

Pemberian obat dengan dosis berlebih mengakibatkan efek hipoglikemia dan kemungkinan munculnya toksisitas. Hal ini dapat disebabkan oleh:

a. Dosis obat terlalu tinggi untuk penderita

b. Konsentrasi obat dalam plasma penderita di atas rentang terapi yang dikehendaki

c. Dosis obat penderita dinaikkan terlalu cepat

d. Penderita mengakumulasi obat karena pemberian yang kronis

e. Obat, dosis, rute, formulasi tidak sesuai

f. Fleksibilitas dosis dan interval tidak sesuai: Lihat juga: informasi lengkap obat insulin

Efek obat yang tidak dikehendaki (adverse drug reactions)


Munculnya efek obat yang tidak dikehendaki dapat disebabkan oleh:

a. Obat diberikan terlalu cepat, misalnya pada penggunaan insulin diberikan terlalu cepat sering terjadi efek hipoglikemia.

b. Penderita alergi dengan pengobatan yang diberikan.

c. Penderita teridentifikasi faktor risiko yang membuat obat ini terlalu berisiko untuk digunakan

d. Penderita pernah mengalami reaksi idiosinkrasi terhadap obat yang diberikan

e. Ketersediaan hayati obat berubah sebagai akibat terjadinya interaksi dengan obat lain atau dengan makanan.

Untuk terapi insulin, efek obat yang tidak dikehendaki yang paling sering terjadi adalah hipoglikemia. Keadaan ini dapat terjadi akibat:

● Dosis insulin yang berlebihan

● Saat pemberian yang tidak tepat

● Pemakaian glukosa yang berlebihan misalnya olahraga anaerobic berlebihan

● Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kepekaan individu terhadap insulin, misalnya gangguan fungsi adrenal atau hipofisis.

Hipoglikemia yang cukup parah dapat terjadi dalam 10 sampai 15 menit setelah pemberian insulin. Oleh sebab itu jangan mengabaikan tandatanda awal terjadinya hipoglikemia, antara lain badan terasa lemas, pusing dan kepala terasa ringan, pandangan berkunang-kunang, kadangkadang pandangan menjadi gelap (pitam), mengantuk bukan pada jam tidur, keluar keringat dingin, berkeringat berlebihan, merasa lapar, gemetar, serta penderita tampak gugup dan bingung. Insulin juga dapat mengakibatkan efek obat yang tidak dikehendaki berupa bertambahnya berat badan, terutama pada penderita DM tipe 2 yang memang sudah kelebihan berat badan. Efek obat yang tidak dikehendaki yang juga mungkin terjadi pada pemakaian insulin jangka panjang adalah lipodistrofi atau hilangnya jaringan lemak pada tempat penyuntikan, dan kadang-kadang dapat terjadi reaksi alergi termasuk edema.

5.7. Interaksi obat

Interaksi obat yang mungkin timbul dari pemakaian insulin dengan obat hipoglikemik oral atau dengan obat yang lain dapat dilihat pada referensi yang lebih detil, misalnya BNF terbaru, Stokley's Drug Interactions dan lain sebagainya. lihat indikasi obat insulin. Obat-obat tersebut di bawah ini merupakan contoh obat obat yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah sehingga memungkinkan adanya kebutuhan peningkatan dosis insulin maupun obat hipoglikemik oral yang diberikan. 
Baca juga: Pengobatan tepat pasien stroke
untuk membeli obat resep diabetes secara online, dapat mengunjungi apotik terpercaya kami Obatlife.com

Sumber : Ebook Pharmacetical Care Diabetes Mellitus. DepKes RI.

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya