Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Saturday, 4 February 2017

Parameter Penilaian Farmakokinetik Obat dalam Tubuh

Kompartemen farmakokinetik dari obat pada setiap tahap perlu ditetapkan secara kuantitatif dan dijelaskan dengan bantuan parameter farmakokinetik. Parameter farmakokinetik ditentukan dengan perhitungan matematika dari data kinetika obat di dalam plasma atau di dalam urin yang diperoleh setelah pemberian obat melalui berbagai rute pemberian, baik secara intravaskular atau ekstravaskular. 
Terdapat tiga jenis parameter farmakokinetik yaitu parameter primer, sekunder, dan turunan. Parameter farmakokinetik primer meliputi kecepatan absorbsi, Vd (volume distribusi), Cl (klirens). Parameter farmakokinetik sekunder antara lain adalah t1/2 eliminasi (waktu paruh eliminasi), Ke (konstanta kecepatan eliminasi). Sedangkan parameter farmakokinetik turunan harganya tergantung dari dosis dan kecepatan pemberian obat. 

Parameter penilaian farmakokinetik obat meliputi 

1. Parameter pokok (primer)

Tetapan kecepatan absorbsi (Ka) 
Tetapan kecepatan absorbsi menggambarkan kecepatan absorbsi, yaitu masuknya obat ke dalam sirkulasi sistemik dari absorbsinya (saluran cerna pada pemberian oral, jaringan otot pada pemberian intramuskular). 
Cl (Klirens) 
Klirens adalah volume darah yang dibersihkan dari kandungan obat per satuan waktu. 
Volume distribusi (Vd) 
Volume distribusi adalah volume yang menunjukkan distribusi obat.

2.  Parameter Sekunder 

Waktu paro eliminasi (t1/2) 
Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah jumlah obat di dalam tubuh menjadi setengah selama eliminasi (atau selama infus yang konstan). 
Tetapan kecepatan eliminasi ( Kel) 
Kecepatan eliminasi adalah fraksi obat yang ada pada suatu waktu yang akan tereliminasi dalam satu satuan waktu. Tetapan kecepatan eliminasi menunjukkan laju penurunan kadar obat setelah proses kinetik mencapai keseimbangan. 

3. Parameter Turunan 

Waktu mencapai kadar puncak ( Tmax) 
Nilai ini menunjukkan kapan kadar obat dalam sirkulasi sistemik mencapai puncak. 
Kadar puncak (Cp max) 
Kadar puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah atau serum atau plasma. Nilai ini merupakan hasil dari prosesabsorbsi, distribusi dan eliminasi dengan pengertian bahwa pada saat kadar mencapai puncak proses-proses tersebut berada dalam keadaan seimbang. 
Luas daerah di bawah kurva kadar obat dalam sirkulasi sistemik vs waktu (AUC) 
Nilai ini menggambarkan derajad absorbsi, yakni berapa banyak obat diabsorbsi dari sejumlah dosis yang diberikan. Area dibawah kurva konsentrasi obat-waktu (AUC) berguna sebagai ukuran dari jumlah total obat yang utuh tidak berubah yang mencapai sirkulasi sistemik.
Baca artikel terkait: Proses ADME obat dalam tubuh

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya