Demam berdarah dengue atau Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) adalah
penyakit virus yang berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meningal dalam
waktu yang sangat pendek. Gejala klinis DBD berupa demam tinggi yang berlangsung
terus menerus selama 2-7 hari dan manisfestasi perdarahan yang biasanya didahului
dengan terlihatnya tanda khas berupa bintik-bintik merah (patechia) pada badan
penderita. penderita dapat mengalami syok dan meninggal.
Virus-virus dengue ditularkan ke
tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, terutama aedes aegypti dan karenanya dianggap
sebagai arbovirus (virus yang
ditularkan melalui artropoda). Bila
terinfeksi nyamuk tetap akan terinfeksi sepanjang hidupnya, menularkan virus ke
individu rentan selama menggigit dan menghisap darah. Nyamuk betina terinfeksi juga
dapat menurunkan virus ke generasi nyamuk dengan penularan trasvorian, tetapi
ini jarang terjadi dan kemungkinan tidak mempeberat penularan yang signifikan pada manusia.
Etiologi Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
Dengue. Virus ini adalah anggota dari Grup
B arbovirus dengan diameter 30nm yang termasuk dalam genus Flavivirus, family flaviviridae, istilah “arbovirus”
digunakan untuk menyatakan suatu kelompok besar virus yang memiliki siklus
biologik yang melibatkan arthpod dan vertebrate.
Virus Dengue membentuk kompleks
khas di dalam genus flavivirus
berdasarkan karakteristik antigenik dan biologisnya. Ada empat serotype virus
yang kemudian dinyatakan sebagai DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, infeksi yang
terjadi dengan serotype tersebut. Walaupun secara antigenik serupa, keempat
serotype tersebut cukup berada di dalam menghasilkan perlindungan silang selama
beberapa bulan setelah terinfeksi salah satunya, Virus dengue dari keempat serotype tersebut juga dihubungkan dengan
kejadian epidemik demam dengue saat
bukti yang ditentukan tentang DBD sangat sedikit. Keempat virus serotype
tersebut juga menyebabkan epidemik DBD yang berkaitan dengan penyakit yang
sangat berbahaya dan mematikan.
Baca Juga: Proses Penyebaran Demam Berdarah
Baca Juga: Proses Penyebaran Demam Berdarah
Patogenesis dan Patofisiologi Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat
menyerang semua orang dan menyebabkan kematian, terutama pada anak serta sering
menimbulkan wabah, jika nyamuk Aedes
aegypti menggigit orang dengan demam berdarah maka virus tubuh nyamuk virus
berkembang biak dan menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk dan sebagian besar
berada di kelenjar air liurnya, selanjutnya waktu nyamuk menggigit orang lain,
air liur bersama virus dengue dilepaskan terlebih dahulu agar darah yang
dihisap tidak membeku dan pada saat inilah virus ditularkan ke orang lain. Di
dalam tubuh manusia virus berkembang baik dalam system retikuloendotelial
dengan target utama Virus Dengue
adalah APC (antigen presenting cells)
dimana pada umunya berupa monosit atau makropag jaringan seperti sel kupffer
dari hepar juga dapat terkena.
Viremia timbul pada saat menjelang
gejala klinis tampak hingga 5-7 hari setelahnya. Virus bersirkulasi dalam darah
perifer di dalam sel monosit / makropag, sel limfosit B dan sel limposit T. Manisfestasi
klinis infeksi virus dengue tergantung
pada bagian faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh penderita. Terdapat
berbagai keadaan mulai dari tanpa gejala (asimtomatis) demam ringan yang tidak
spesifik, demam dengue, demam berdarah
dengue, dan sidrom syok dengue.
Baca juga: Gejala Klinis Penyakit Demam Berdarah
Baca juga: Gejala Klinis Penyakit Demam Berdarah
Ada dua perubahan patofisiologis
utama terjadi pada DBD pertama adalah peningkatan permeabilitas vascular yang
meningkatkan kehilangan plasma dari kompartemen vascular. Keadaan ini
mengakibatkan hemokonsentrasi, tekanan nadi rendah, dan tanda syok lain, bila
kehilangan plasma sangat membahayakan, perubahan kedua adalah gangguan pada
hemostasis yang mencakup perubahan vascular, trombositopenia dan koagulopati,
mekanisme yang dapat menunjang terjadinya DBD adalah peningkatan reflikasi
virus dalam makropag oleh anti bodi hetorotipik. Pada infeksi sekunder dengan
virus dari serotype yang berbeda dari yang menyebabkan infeksi primer, antibody
reaktif silang yang gagal untuk menetralkan virus dapat meningkatkan jumlah
monosit terinfeksi saat kompleks antibody virus dengue masuk ke dalam sel.
No comments:
Post a Comment
Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya