Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Friday, 3 February 2017

Etiologi Patogenesis Patofisiologi Penyakit Demam Berdarah

Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit virus yang berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meningal dalam waktu yang sangat pendek. Gejala klinis DBD berupa demam tinggi yang berlangsung terus menerus selama 2-7 hari dan manisfestasi perdarahan yang biasanya didahului dengan terlihatnya tanda khas berupa bintik-bintik merah (patechia) pada badan penderita. penderita dapat mengalami syok dan meninggal.
Virus-virus dengue ditularkan ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, terutama aedes aegypti dan karenanya dianggap sebagai arbovirus (virus yang ditularkan melalui artropoda). Bila terinfeksi nyamuk tetap akan terinfeksi sepanjang hidupnya, menularkan virus ke individu rentan selama menggigit dan menghisap darah. Nyamuk betina terinfeksi juga dapat menurunkan virus ke generasi nyamuk dengan penularan trasvorian, tetapi ini jarang terjadi dan kemungkinan tidak mempeberat penularan  yang signifikan pada manusia.

Etiologi Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini adalah anggota dari Grup B arbovirus dengan diameter 30nm yang termasuk dalam genus Flavivirus, family flaviviridae,  istilah “arbovirus” digunakan untuk menyatakan suatu kelompok besar virus yang memiliki siklus biologik yang melibatkan arthpod dan vertebrate.
Virus Dengue  membentuk kompleks khas di dalam genus flavivirus berdasarkan karakteristik antigenik dan biologisnya. Ada empat serotype virus yang kemudian dinyatakan sebagai DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, infeksi yang terjadi dengan serotype tersebut. Walaupun secara antigenik serupa, keempat serotype tersebut cukup berada di dalam menghasilkan perlindungan silang selama beberapa bulan setelah terinfeksi salah satunya, Virus dengue dari keempat serotype tersebut juga dihubungkan dengan kejadian epidemik demam  dengue saat bukti yang ditentukan tentang DBD sangat sedikit. Keempat virus serotype tersebut juga menyebabkan epidemik DBD yang berkaitan dengan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan.
Baca Juga: Proses Penyebaran Demam Berdarah

Patogenesis dan Patofisiologi Demam Berdarah

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan menyebabkan kematian, terutama pada anak serta sering menimbulkan wabah, jika nyamuk Aedes aegypti menggigit orang dengan demam berdarah maka virus tubuh nyamuk virus berkembang biak dan menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk dan sebagian besar berada di kelenjar air liurnya, selanjutnya waktu nyamuk menggigit orang lain, air liur bersama virus dengue dilepaskan terlebih dahulu agar darah yang dihisap tidak membeku dan pada saat inilah virus ditularkan ke orang lain. Di dalam tubuh manusia virus berkembang baik dalam system retikuloendotelial dengan target utama Virus Dengue adalah APC (antigen presenting cells) dimana pada umunya berupa monosit atau makropag jaringan seperti sel kupffer dari hepar juga dapat terkena.
Viremia timbul pada saat menjelang gejala klinis tampak hingga 5-7 hari setelahnya. Virus bersirkulasi dalam darah perifer di dalam sel monosit / makropag, sel limfosit B dan sel limposit T. Manisfestasi klinis infeksi virus dengue  tergantung pada bagian faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh penderita. Terdapat berbagai keadaan mulai dari tanpa gejala (asimtomatis) demam ringan yang tidak spesifik, demam dengue, demam berdarah dengue, dan sidrom syok dengue.
Baca juga: Gejala Klinis Penyakit Demam Berdarah
Ada dua perubahan patofisiologis utama terjadi pada DBD pertama adalah peningkatan permeabilitas vascular yang meningkatkan kehilangan plasma dari kompartemen vascular. Keadaan ini mengakibatkan hemokonsentrasi, tekanan nadi rendah, dan tanda syok lain, bila kehilangan plasma sangat membahayakan, perubahan kedua adalah gangguan pada hemostasis yang mencakup perubahan vascular, trombositopenia dan koagulopati, mekanisme yang dapat menunjang terjadinya DBD adalah peningkatan reflikasi virus dalam makropag oleh anti bodi hetorotipik. Pada infeksi sekunder dengan virus dari serotype yang berbeda dari yang menyebabkan infeksi primer, antibody reaktif silang yang gagal untuk menetralkan virus dapat meningkatkan jumlah monosit terinfeksi saat kompleks antibody virus dengue masuk ke dalam sel.

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya