Penyakit stroke adalah penyakit yang sangat dihindari dan ditakuti oleh setiap orang. Untuk mencegah penyakit stroke, tentu perlu mengenal tanda dan gejala stroke itu sendiri. Berikut penjelan tentang cara mengenal penyakit stroke dan gejala penyakit stroke
Gejala dan Tanda Stroke Ringan
Apabila stroke terjadi, keluarga
hendaknya segera menolong pasien, yakni dengan lengsung membawanya ke rumah
sakit. Saat dokter memeriksa seseorang setelah terserang stroke, dan tidak
menemukan gejala dan tanda yang jelas padanya, kemungkinan ia terserang serangan
iskemik sementara atau disebut stroke ringan. Dalam hal ini pasien akan pulih
dalam waktu kurang dari 24 jam setelah stroke terjadi dan untuk mencegah terjadi stroke ulangan, pasien sebaliknya menjalani gaya hidup sehat serta
mengonsumsi obat yang dapat menghancurkan sumbatan pada arteri.
Gejala Stroke Awal
Serangan awal stroke umumnya berupa
gangguan kesadaran. Gangguan kesadaran dapat berupa perasaan ingin tidur,
kebingungan, sukar mengingat, penglihatan kabur, dan sebagainya. Pada beberapa
jam berikutnya gangguan kesadaran akan berlanjut, yang menurunkan kekuatan otot
dan koordinasi, dalam bentuk sulit berkonsentrasi dalam membaca atau mendengar
percakapan orang lain.
Perlu diketahui, secara garius besar otak terdiri dari tiga bagian besar:
Perlu diketahui, secara garius besar otak terdiri dari tiga bagian besar:
1. Otak besar : fungsinya berhubungan
dengan fungsi intelektual yang lebih tinggi, fungsi bicara, integrasi sensori
informasi dan pengontrolan gerakan halus.
2. Otak kecil : berfungsi untuk mengatur
koordinasi gerakan dan keseimbangan tubuh.
3.
Batang otak : mengendalikan berbagai
fungsi dasar organ, seperti koordinasi gerakan mata, menjaga keseimbangan,
kesadaran, mengatur pernapasan, dan fungsi jantung (tekanan darah). Baca: Cara mencegah penyakit stroke
Gejala dan Tanda Stroke Secara
Mendetail
Adanya serangan deficit neurologis
fokal, berupa kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai, atau salah satu
sisi tubuh.
Hilangnya rasa atau adanya sensasi
abnormal pada lengan tungkai, atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa
sebelah, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar.
- Mulut, lebih moncong bila diluruskan.
- Gangguan menelan; sulit menelan, minum suka tersedak
- Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
- Tidak memahami pembicaraan orang lain.
- Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun.
- Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
- Hilangnya kendali terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari.
- Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil.
- Menjadi pelupa (dimensia).
· Vertigo (pusing, puyeng), atau perasaan
berputar yang menetap saat tidak beraktivitas.
·
Awal terjadinya penyakit (onset) cepat,
mendadak, dan biasanya terjadi pada saat beristirhat atau bangun tidur.
·
Kelopak mata sulit dibuka atau dalam
keadaan terjatuh.
·
Pendengaran hilang atau gangguan
pendenmgaran, berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang.
·
Menjadi lebih sensitive: menjadi mudah
menangis atau tertawa.
·
Kebanyakan tidur atau selalu ingin
tidur.
·
Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh
tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh.
·
Gangguan kesadran, pingsan sampai tidak
sadarka diri (koma).
Diagnosis : lihat artikel lainnya: cara mengenai penyakit kanker
Diagnosis biasanya ditegakkan
berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik
dapat membantu penentuan lokasi kerusakan otak. Prosedur pemeriksaan yang
dilakukan harus diusahakan tidak memakan waktu yang terlalu lama, demi
meminimalkan hilangnya waktu emas antara onset timbulnya penyakit dan
dimulainya terapi penyakit stroke.
Gambaran klinis yang
dapat digunakan untuk menentukan jenis stroke :
Jenis stroke
|
Nyeri kepala
|
Gangguan
kesadaran
|
Deficit Fokal/
kelainan/
kelumpuhan
|
Stroke iskemik
Stroke perdarahan (PIS)
Stroke Perdarahan PSA
|
Ringan/tidak ada
Berat
Berat
|
Ringan/tidak ada
Berat
Sedang
|
Berat
Berat
Ringan/tidak ada
|
Pemeriksaan
Dalam mengobati pasien stroke, kita
perlu perhatikan proses atau tahapannya sehingga pengobatan penyakit stroke tepat sasaran:
1.
Fase akut: umumnya berlangsung antara
4-7 hari. Sasaran pada fase ini adalah pasien selamat.
2.
Fase pemulihan: setelah fase akut
berlalu, selanjutnya adalah fase pemulihan yang berlangsung sekitar 2-4 minggu.
Sasarannya adalah pasien belajar lagi keterampilan motorik yang terganggu dan
belajar penyesuaian baru untuk mengimbangi keterbatasan yang terjadi.
3.
Rehabilitasi: sasarnnya adalah
melanjutkan proses pemulihan untuk mencapai perbaikan kemampuan fisik, mental,
social, dan kemampuan bicara.
4.
Fase ke kehidupan sehari-hari: setelah
fase akut dilewati, maka terapi pencegahan untuk menghindari terulangnya stroke
akut tetap dilakukan. Pasien biasanya dianjurkan untuk melakukan control tensi
secara rutin dan mengendalikan kadar gula darah.
No comments:
Post a Comment
Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya