Pengetahuan untuk Hidup lebih Baik

LightBlog

Subscribe Youtube & Dapatkan Video Tips Kesehatan Gratis

Monday, 22 April 2013

Tanda dan Gejala Terkena Stroke


Penyakit stroke adalah penyakit yang sangat dihindari dan ditakuti oleh setiap orang. Untuk mencegah penyakit stroke, tentu perlu mengenal tanda dan gejala stroke itu sendiri. Berikut penjelan tentang cara mengenal penyakit stroke dan gejala penyakit stroke

Gejala dan Tanda Stroke Ringan


Apabila stroke terjadi, keluarga hendaknya segera menolong pasien, yakni dengan lengsung membawanya ke rumah sakit. Saat dokter memeriksa seseorang setelah terserang stroke, dan tidak menemukan gejala dan tanda yang jelas padanya, kemungkinan ia terserang serangan iskemik sementara atau disebut stroke ringan. Dalam hal ini pasien akan pulih dalam waktu kurang dari 24 jam setelah stroke terjadi dan untuk mencegah terjadi stroke ulangan, pasien sebaliknya menjalani gaya hidup sehat serta mengonsumsi obat yang dapat menghancurkan sumbatan pada arteri.

Gejala Stroke Awal


Serangan awal stroke umumnya berupa gangguan kesadaran. Gangguan kesadaran dapat berupa perasaan ingin tidur, kebingungan, sukar mengingat, penglihatan kabur, dan sebagainya. Pada beberapa jam berikutnya gangguan kesadaran akan berlanjut, yang menurunkan kekuatan otot dan koordinasi, dalam bentuk sulit berkonsentrasi dalam membaca atau mendengar percakapan orang lain.
Perlu diketahui, secara garius besar otak terdiri dari tiga bagian besar:

1.  Otak besar : fungsinya berhubungan dengan fungsi intelektual yang lebih tinggi, fungsi bicara, integrasi sensori informasi dan pengontrolan gerakan halus.

2. Otak kecil : berfungsi untuk mengatur koordinasi gerakan dan keseimbangan tubuh.

3.      Batang otak : mengendalikan berbagai fungsi dasar organ, seperti koordinasi gerakan mata, menjaga keseimbangan, kesadaran, mengatur pernapasan, dan fungsi jantung (tekanan darah). Baca: Cara mencegah penyakit stroke

Gejala dan Tanda Stroke Secara Mendetail

Adanya serangan deficit neurologis fokal, berupa kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai, atau salah satu sisi tubuh.

Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan tungkai, atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar.

  1. Mulut, lebih moncong bila diluruskan.
  2. Gangguan menelan; sulit menelan, minum suka tersedak
  3. Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
  4.  Tidak memahami pembicaraan orang lain.
  5. Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun.
  6. Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
  7. Hilangnya kendali terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari.
  8. Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil.
  9.  Menjadi pelupa (dimensia).

·  Vertigo (pusing, puyeng), atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktivitas.

·         Awal terjadinya penyakit (onset) cepat, mendadak, dan biasanya terjadi pada saat beristirhat atau bangun tidur.

·         Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terjatuh.

·         Pendengaran hilang atau gangguan pendenmgaran, berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang.

·         Menjadi lebih sensitive: menjadi mudah menangis atau tertawa.

·         Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur.

·         Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh.

·         Gangguan kesadran, pingsan sampai tidak sadarka diri (koma).

Diagnosis : lihat artikel lainnya: cara mengenai penyakit kanker

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu penentuan lokasi kerusakan otak. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan harus diusahakan tidak memakan waktu yang terlalu lama, demi meminimalkan hilangnya waktu emas antara onset timbulnya penyakit dan dimulainya terapi penyakit stroke.

Gambaran klinis yang dapat digunakan untuk menentukan jenis stroke :

Jenis stroke
Nyeri kepala
Gangguan
kesadaran
Deficit Fokal/
kelainan/
kelumpuhan
Stroke iskemik
Stroke perdarahan (PIS)
Stroke Perdarahan PSA
Ringan/tidak ada
Berat
Berat
Ringan/tidak ada
Berat
Sedang
Berat
Berat
Ringan/tidak ada



Pemeriksaan

Dalam mengobati pasien stroke, kita perlu perhatikan proses atau tahapannya sehingga pengobatan penyakit stroke tepat sasaran:

1.      Fase akut: umumnya berlangsung antara 4-7 hari. Sasaran pada fase ini adalah pasien selamat.

2.      Fase pemulihan: setelah fase akut berlalu, selanjutnya adalah fase pemulihan yang berlangsung sekitar 2-4 minggu. Sasarannya adalah pasien belajar lagi keterampilan motorik yang terganggu dan belajar penyesuaian baru untuk mengimbangi keterbatasan yang terjadi.

3.      Rehabilitasi: sasarnnya adalah melanjutkan proses pemulihan untuk mencapai perbaikan kemampuan fisik, mental, social, dan kemampuan bicara.

4.      Fase ke kehidupan sehari-hari: setelah fase akut dilewati, maka terapi pencegahan untuk menghindari terulangnya stroke akut tetap dilakukan. Pasien biasanya dianjurkan untuk melakukan control tensi secara rutin dan mengendalikan kadar gula darah.

No comments:

Post a Comment

Sahabat Pengunjung Sawittoku, Mohon untuk meninggalkan saran agar pengembangan kualitas konten blog dapat lebih ditingkatkan.
Demi kenyamanan maka komentar yang mengandung Sara, Pornografi, Perjudian, Pelecehan ataupun sejenisnya dan mengandung Link akan kami jadikan SPAM.Terima Kasih Atas Perhatiannya